Bakmi Jowo Mbah Gito adalah salah satu kuliner khas Yogyakarta yang sangat terkenal, terutama di kalangan penggemar makanan Jawa. Makanan ini merupakan salah satu jenis mie yang memiliki cita rasa unik dan kaya rempah, yang mencerminkan kekayaan kuliner tradisional Jawa. Tidak hanya kelezatan makanannya yang diberikan, tetapi juga suasana yang kental tradisional Jawa yang akan membuat pengunjung akan mengarungi lorong waktu ke masa lampau.
Sejarah Bakmi Jowo Mbah Gito
Warung bakmi ini didirikan oleh Pak Gito, yang dulunya berprofesi sebagai pemain ketoprak, sejenis seni teater tradisional Jawa. Setelah berhenti dari dunia ketoprak, Pak Gito mencoba peruntungan di dunia kuliner dengan mendirikan warung bakmi khas Jawa, atau yang dikenal dengan Bakmi Jowo. Awalnya, warung ini hanya sebuah tempat kecil yang sederhana. Namun, berkat ketekunan dan keahlian memasak Pak Gito, perlahan-lahan Bakmi Jowo Mbah Gito semakin dikenal, dan akhirnya menjadi salah satu kuliner legendaris di Jogja.
Nama “Mbah Gito” sendiri dipilih bukan hanya karena terdengar akrab dan mengesankan sosok yang dituakan, tapi juga untuk menghormati Pak Gito yang memang jadi sosok ikonik di balik keberhasilan warung ini. Kini, meskipun beliau sudah tidak terjun langsung, resep dan teknik memasak khasnya tetap dipertahankan, sehingga cita rasa Bakmi Jowo Mbah Gito tetap sama otentiknya seperti dulu.
Warung makan Bakmi Jowo Mbah Gito berada di Jl. Nyi Ageng Nis No.9, Rejowinangun, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta dan tidak buka cabang. Lokasinya agak kedalam, jauh dari jalan besar tetapi begitu sampai ke lokasi benar-benar terbayarkan. Buka mulai jam 10.00 hingga jam 22.00.
Suasana Warung yang Unik
Suara musik tradisional Jawa mengiringi langkah kita ketika memasuki warung makan Bakmi Jowo Mbah Gito. Tempatnya sangat unik, full kayu dengan ornamen-ornamen unik dan pohon kayu yang diukir berbentuk wajah. Suasana Jawa dan Jogja nya dapet banget. Hiasan-hiasan tradisional seperti lonceng sapi, kendi, lampu teplok, lampu-lampu gantung khas Jawa dan hiasan tradisional lainnya yang semua nya terlihat rapi di setiap sudut ruangan. Ada yang unik dari karyawan Bakmi Jowo Mbah Gito, dimana karyawan pria mengenakan baju lurik tradisional lengkap dengan blangkonnya. Konsep tradisional Jawa pada warung makan Bakmi Jowo Mbah Gito dikarenakan mbah Gito sangat mencintai budaya Jawa dan ingin melestarikan serta mengenalkan budaya Jawa ke generasi setelahnya.
Baca juga: Mie Ayam Gondangdia Jakarta – Cita Rasa Otentik Tak Lekang Dimakan Masa
Di bagian samping warung, dekat dengan panggung wayang terdapat bagian bangunan yang memiliki bentuk seperti kandang sapi. Bangunan ini memang merupakan kandang sapi asli yang dulu ada di rumah Mbah Gito. Warung makan Bakmi Jowo Mbah Gito memang cocok untuk bernostalgia bersama keluarga, teman-teman, atau sekadar mengasingkan diri dari keramaian di kota. Satu meja rata-rata paling sedikit tersedia 4 kursi. Di lantai satu bisa muat untuk 300 orang, sedangkan di lantai dua bisa muat untuk 100 orang. Pengunjung dipersilahkan memilih mau duduk di kursi atau lesehan yang dibuat seperti panggung-panggung. Suasana warung unik tapi nyaman akan membuat pengunjung betah berlama-lama menikmati santapan makanan dan minuman yang tersedia.
Makanan yang tersedia di warung ini tentu saja makanan khas ndeso seperti bakmi godhog, bakmi goreng, nasi goreng, rica-rica dan masih banyak lagi. Bakmi yang legendaris ini dimasak satu per satu dengan menggunakan tungku arang dan tungku tradisional. Tak heran jika banyak orang yang menyukai warung makan ini untuk menikmati lezatnya mie jawa. Pada malam-malam tertentu, disajikan pertunjukan wayang sambil menikmati makanan, sensasi ini hanya bisa didapatkan di warung makan Bakmi Jowo Mbah Gito. Ditambah warung ini bernuansa pedesaan yang menghadirkan banyak sentuhan tradisional yang sederhana. Untuk harga bakmi godog dan bakmi goreng adalah 30K
Proses Memasak yang Unik
Salah satu hal yang bikin Bakmi Jowo Mbah Gito istimewa adalah proses masaknya yang tradisional. Di sini, semua bakmi dimasak di atas anglo (tungku arang). Penggunaan anglo ini bukan cuma sekadar untuk menjaga tradisi, tapi juga untuk memberikan aroma yang berbeda pada bakmi yang dimasak. Kalau dibandingkan dengan bakmi yang dimasak di kompor biasa, bakmi yang dimasak di anglo punya aroma yang lebih harum dan rasa yang lebih “nendang”.
Proses memasaknya pun dilakukan satu porsi per anglo, jadi setiap porsi benar-benar dimasak secara individu, bukan massal. Ini juga yang bikin pesanan di sini kadang butuh waktu agak lama. Tapi, menunggu di sini sepadan banget sama rasa bakmi yang bakal kamu nikmati nanti.
Karena prosesnya yang tradisional dan penggunaan bumbu-bumbu alami, rasa bakmi di Mbah Gito ini punya citarasa yang beda dan otentik. Setiap gigitan bakminya terasa kaya dan berlapis-lapis, membuat kamu bisa merasakan bumbu dan aroma khas bakmi Jawa yang sulit didapatkan di tempat lain.
Minumannya ada wedang uwuh, susu jahe, wedang jahe, dan lain-lain. Soal rasa, Mbah Gito mengaku selalu meningkatkannya sesuai dengan pasar.
Wedang Uwuh adalah minuman khas yang ditawarkan disini dan wajib dicoba, dalam bahasa Jawa wedang berarti minuman, uwuh berarti sampah, adalah minuman khas Yogyakarta yang terbuat dari bahan-bahan berupa dedaunan mirip dengan sampah. Racikannya sendiri terdiri dari daun cengkeh, kayu manis, daun pala, jahe, kayu secang, dimana dipadukan dengan pemanis gula batu. Wedang Uwuh sangat nikmat jika disajikan dalam kondisi panas, dan memiliki rasa manis serta pedas ditambah warna merah cerah yang berasal dari kayu secang yang memiliki aroma harum.
Wedang Uwuh ini diyakini memiliki banyak khasiat seperti dapat menyembuhkan batuk, capek, masuk angin, pegal, dan kembung, ini dikarenakan adanya paduan beragam rempah yang selama ini memang terkenal memiliki beragam khasiat.
Fasilitas lain yang ada di warung Bakmi Mbah Gito adalah :
Toilet: Fasilitas toilet yang bersih dan terawat tersedia untuk kenyamanan pengunjung yang datang. Toilet yang nyaman merupakan bagian penting dari pengalaman bersantap yang menyenangkan.
Area Parkir: Tersedia area parkir yang luas dan aman bagi kendaraan pelanggan, baik mobil maupun sepeda motor. Dengan adanya area parkir yang memadai, pengunjung dapat lebih tenang menikmati hidangan tanpa perlu lagi khawatir akan tidak dapat tempat parkir maupun tidak aman untuk kendaraan.
Buat kamu yang sedang berada di daerah Yogyakarta dan sekitarnya, cobalah menikmati lezatnya Bakmi Mbah Gito yang cukup legendaris ini dengan nuansa tempat makan yang estetik. Cara masak tradisional yang masih dijaga oleh warung Mbah Gito ini menghasilkan cita rasa yang berbeda dengan bakmi Jawa lainnya yang banyak dijual di Jawa pada umumnya.
Bakmi Jowo Mbah Gito: Kuliner Otentik yang Bikin Kangen
Bakmi Jowo Mbah Gito bukan cuma sekadar tempat makan bakmi, tapi juga destinasi kuliner yang bisa memberikan pengalaman makan yang berbeda. Dari suasana tempatnya yang klasik dan khas Jawa, proses memasak yang tradisional, sampai cita rasa bakmi yang otentik, semuanya membuat Bakmi Jowo Mbah Gito jadi tempat yang meninggalkan kesan mendalam bagi setiap pengunjung.
Buat kamu yang suka makanan dengan cita rasa lokal yang kuat dan autentik, tempat ini adalah surga yang wajib dikunjungi saat berada di Jogja. Selain bisa menikmati bakmi yang lezat, kamu juga bisa belajar dan menikmati budaya Jawa yang kental di sini. Setiap sudut warung ini menyimpan cerita dan membawa kamu kembali ke masa lalu, membuat pengalaman makan di sini jadi lebih bermakna.
Dengan semua kelebihan yang dimilikinya, nggak heran kalau Bakmi Jowo Mbah Gito selalu ramai dan jadi rekomendasi kuliner di berbagai situs wisata. Ini adalah tempat yang akan membuat kamu kangen Jogja dan ingin kembali lagi. Jadi, kapan mau nyobain Bakmi Jowo Mbah Gito?
Baca juga: Bakmi Gang Kelinci yang legendaris di Jakarta